162 Menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar) 3. Kelas XI, Semester 1. Standar Kompetensi. Kompetensi Dasar. 8.1 Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi. 8.2 Menulis cerpen berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, peristiwa, latar) 6. Kelas XII, Semester 2.
Ketika membaca cerita pendek atau cerpen pasti seringkali kita akan terhanyut suasana yang ada di dalam cerpen. Oleh karena itu, cerpen bisa dijadikan sebagai bahan bacaan untuk mengisi waktu luang, sehingga tidak menjadi bosan. Keseringan membaca cerpen, terkadang membuat seseorang penasaran bagaimana caranya membuat atau menulis cerpen. Pastinya kita juga akan senang ketika cerpen yang sudah ditulis dibaca oleh banyak orang. Namun, untuk membuat cerpen bisa dibilang susah-susah gampang, sehingga dibutuhkan suatu keuletan agar tidak mudah menyerah. Untuk menghasilkan cerpen yang bagus bagi pemula, sebaiknya bisa mengenal beberapa contoh cerpen. Dengan begitu, penulisan cerpen akan mudah untuk diselesaikan dengan baik dan benar. Nah, tanpa berlama-lama lagi, kita langsung saja membahas cara membuat cerpen untuk para pemula. Cara Membuat Cerpen 1. Melakukan Observasi Dalam membuat suatu karya sastra yang bagus dibutuhkan observasi. Dalam hal in, observasi dapat dilakukan dengan cara melihat suatu peristiwa yang dialami oleh diri sendiri atau orang lain. Ketika kamu ingin membuat cerpen berdasarkan pengalaman pribadi orang lain, sebaiknya meminta izin dulu kepada yang bersangkutan. Hal ini perlu dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman, sehingga cerpen tetap bisa dibaca dengan asyik. 2. Menentukan Ide atau Tema Setiap bentuk karya sastra yang ditulis pasti memiliki tema, sehingga ketika kamu ingin menulis cerpen perlu untuk menentukan tema. Adanya tema ini akan memudahkan kamu dalam menentukan tokoh hingga alur cerita. Biasanya tema bisa muncul karena melihat contoh cerpen dan bisa juga karena keinginan sendiri. Adapun beberapa tema pada cerpen, seperti motivasi, sosial, komedi, romantis, horor, dan lain-lain. 3. Menentukan Judul Sudah mendapatkan tema, kamu bisa menentukan judul cerpen. Oh iya, dalam menentukan judul, kamu harus bisa pastikan kalau judul sesuai dengan cerita dalam cerpen. Dengan begitu, pembaca tidak akan kecewa ketika membaca cerpen yang kamu tulis. Namun, bagi sebagian orang ada juga yang lebih suka menentukan judul setelah menyelesaikan cerita pendek. Menentukan judul sebelum atau sesudah menyelesaikan cerpen sama-sama bagus selama masih menggambarkan isi cerita. 4. Membentuk Tokoh dan Penokohan Langkah selanjutnya untuk membuat novel adalah membentuk tokoh dan penokohan. Dalam melakukan hal ini, kamu harus bisa berimajinasi tokoh seperti apa yang bisa membangun suasana cerita. Selain itu, nama tokoh juga harus diperhatikan agar pembaca tidak bosan ketika membacanya. Bukan hanya tokoh saja, tetapi karakter dari tokoh atau penokohan dalam cerpen harus diperhatikan juga. Penokohan ini bisa dijelaskan secara langsung atau melalui para tokoh-tokoh yang ada. 5. Membuat Alur Cerita Cerpen tanpa alur cerita akan terasa kurang seru. Oleh karena itu, kamu harus bisa membuat alur cerita yang kamu inginkan. Alur cerita bisa membuat pembaca terasa senang ketika membacanya dan bisa juga terasa bosan ketika membacanya. Biasanya alur cerita yang digunakan, yaitu 1 pengenalan, 2 muncul konflik, 3 puncak konflik klimaks, konflik mulai mereda anti klimaks, dan penyelesaian. 6. Menentukan Latar Dalam membuat cerpen kamu perlu menentukan latar yang tepat, baik itu latar waktu, latar tempat, latar peristiwa, dan lain-lain. Penentuan latar ini sebaiknya disesuaikan dengan tema yang sudah kau tentukan, sehingga suasana cerita tetap bisa terbentuk. Selain disesuaikan dengan tema, latar juga perlu disesuaikan dengan tokoh dan penokohan agar karakter dari setiap tokoh tetap tampak. 7. Memilih Sudut Pandang Cerita Setiap penulis cerpen pasti memiliki ciri khasnya masing-masing, salah satu ciri khas itu dapat kita lihat pada sudut pandang cerpen. Begitu juga, dengan kamu yang ketika menulis cerpen, sebaiknya bisa menentukan sudut pandang yang tepat. Akan tetapi, penulis cerpen biasanya menggunakan sudut pandang orang pertama dengan subjek, aku atau saya. 8. Membuat Kerangka Cerita Kerangka cerita menjadi langkah kedelapan dalam membuat cerpen. Kerangka cerita ini sangat membantu kamu dalam menyelesaikan cerpen yang dibuat. Kerangka ini bisa kamu kembangkan menjadi cerpen yang lebih menarik dan kamu bisa melihat mana bagian yang harus dihilangkan dan bagian mana yang harus ditambahkan. Jadi, ketika ingin membuat cerpen, sebaiknya kamu membuat kerangka karangan terlebih dahulu agar bisa menghasilkan cerpen yang menarik dan tidak membosankan. 9. Menulis dengan Bahasa yang Sesuai Cerita Setelah melakukan langkah-langkah di atas, barulah kamu menulis atau membuat cerpen dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cerita, mengapa begitu? Karena bahasa bisa sangat memengaruhi suasana cerita. Itulah beberapa cara membuat cerpen bagi pemula. Namun, terkadang bagi sebagian orang sudah memiliki cara sendiri dalam membuat cerpen. Meskipun begitu, bagaimanapun caranya, sebaiknya disesuaikan dengan kenyamanan kamu ketika menulis cerpen. Grameds bisa belajar cara membuat cerpen melalui buku "Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis" agar bisa menemukan ide yang jelas, orisinil dan kreatif. Buku ini bisa kamu beli dan dapatkan di Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya. promo diskon
CerpenBerdasarkan Pengalaman Orang Lain. Oleh Ahmad Diposting pada 11/04/2021. Berikut ini adalah contoh cerpen bedasarkan pengalaman orang lain. 942020 Berikut Kamini akan berbagi beberapa cara menghargai orang lain Baca Selengkapnya. Istilah Lain Kebugaran Jasmani. Oleh Diposting pada 24/03/2021.

Berikut ini adalah contoh cerpen bedasarkan pengalaman orang lain Mengaku Itu Lebih Baik Roni gelisah. Sebentar-bentar dia melirik ke kelas kosong di belakangnya. Penghuninya sedang mengikuti pelajaran olahraga di halaman belakang. Roni menoleh ke samping kanan dan ke kiri. Tidak ada seorangpun yang memehartikannya. Sebentar roni berperang dengan hatinya,masuk atau tidak,hatinya diliputi kebingbangan sesaat, tapi akhirnya dia masuk juga setelah dia yakin bahwa tak ada seorangpun yang memerhatikannya. Tergesa-gesa dipiriksanya tas-tas anak wanita satu persatu,namun tak nampak apa yang dicarinya,diperiksa lagi sampai akhirnya dalam tas di pojok belakang ditemukannya benda itu, dompet diraihnya cepat dan dimaksukkannya ke kantong celana,dilihat lagi sekeliling,tak ada orang,dengan cepat dia keluar. Roni bergegas berjalan ke kelasnya, hanya ada beberapa anak wanita disana,rupanya masih belum ada guru,dengan dada terberdebar-debar dibukanya dompet itu, seratus enam puluh ribu rupiah, serta sebuah cincin bermata biru jumlah itu terlalu banyak rasanya. Kini merasa jiwa nya tidak tentram,dompet yang berada disakunya membuat menjadi dingin dan Ron nampak budi melambai dan berjalan ke arahnya,kau tau,gak,anak perempuan di kelas sebelah kehilangan dompet,wah serunya bukan main,dia nangis tak karuan,katanya uang itu buat bayar semester kasihan juga dia,lapor budi bersemangat. Deng ! strika jantung Roni bertalu-talu tak menentu dia merasa ngeri dan gemetar. "Anak yang mana Bud,tanya dengan dada berdebar. Itu yang rambutnya sering di ekor kuda. Dia sedang melapor ke kepala sekolah," ujar Budi sambil melangkah keluar,kita lihat yuk!" "Tidak ah,aku disini saja, " tolak Roni dengan wajah pias. Dia seakan tak mampu untuk berdiri karena seluruh tubuhnya terasa gemetar. Kini rasanya takut itu datangnya mendera dan membuatnya tersiksa. Sampai du rumah, Roni tidak bisa tenang. Nafsu makannya hilang, dan itu membuat mamanya heran. Tidak biasanya anak itu menolak kalau disuruh makan. "Ada apa Ron. Kamu banyak jajan di sekolah tadi, ya," Tanya mamanya penuh selidik. Roni menjadi gugup."ah, tidak kok, "kilahnya cepat." Roni cuma belum lapar saja. Sekarang roni ke rumah Budi dulu, ya." "Boleh. Tapi jangan lama-lama," pesan mamanya. Roni tidak tahan lagi menanggung beban penyesalan yang menumpuk di hatinya, dan diceritakannyalah semua itu kepada Budi. Budi melongo mendengar cerita sahabatnya itu. Dia sungguh tidak menyangka Roni bisa berbuat seperti itu "Roni..aku sungguh tidak mengerti," suara Budi terdengar sumbang. "Itulah, Bud. Aku pun takut ketika menyadari telah melakukan perbuatan terkutuk itu. Aku tergoda setan. Karena uang semesterku habis gara-gara main Play Station seminggu belakang ini. Minta lagi aku tak berani sedangkan ulangan semester sudah dekat. Kamu kan tahu, kalau tidak melunaasi uang sekolah itu kita tidak boleh mengikuti ulangan. Ah! Pokoknya sekarang tolong temani aku kerumah Bapak Kepala Sekolah, Bud, "Roni merasa dadanya agak lapang sedikit setelah menceritakan semua itu kepada Budi. "Kamu tidak taku, Ron.." bisik Budi ragu. "Tidak !" jawab Roni tegas. Bapak Kepala Sekolah terdiam mendengar cerita Roni. Itu membuat Roni semakin takut dan gemetar. "Maafkan saya, Pak. Saya benar-benar menyesal telah melakukan itu. Saya menjadi tidak tentram karena selalu dihantu perasaan bersalah. Ini dompet tiu, Pak. Isinya masih utuh. Saya benar-benar minta maaf dan saya menyesal, Pak," suara Roni terdengar pelan dan kepalanya tertunduk semakin dalam. "Roni, Bapak sungguh bangga mempunyai murid seperti engkau, berani mengakui kesalahan diri sendiri. Itu adalah perbuatan yang pantas di hargai. dan kamu tahu. Ketidaktentraman hatimu itu merupakan pertanda adanya hati yang bersih di dadamu. Yaitu hati yang tidak ingin dikotori oleh perbuatan tercela." Tidak ada nada marah dalam suara Bapak itu. yang ada hanyalah wajah penuh kesabaran dan sikap kebapakan. Hilanglah rasa takut dan cemas itu di hati Roni. Dia merasa malu dan kecil di hadapan beliau. "Bapak akan merahasiakan semua ini. Dompet ini akan Bapak kembalikan kepada pemiliknya yang melapor tadi, tanpa menyebutkan bahwa kamulah yang telah mengembalikannya. Sekarang kamu sudah tidak gelisah lagi bukan. Tapi bapak masih ingin tahu, apa yang mendorongmu melakukan perbuatan ini." Dengan terus terang Roni mengatakan persolan dan penyeseleannya. Bapak Kepala sekolah manggut-manggut mendengar cerita itu. "Sebaiknya begini saja bapak izinkan kamu mengikuti ujian, tapi kamu harus berjanji. Kamu harus menabung uang jajanmu untuk membayarnya, dan bukan minta lagi pada orang tua. Mau berjanji?" Segera Roni mangangguk. Dadanya tersa lapang sekali. Betapa arif dan bijaksananya beliau, dan lagi membuat Roni merasa semakin keci. Sumber Kumpulan Cerpen Bobo Bingkai Yang Kosong, 2003 dengan pengubahan seperlunya

Kenikmatanitu timbul karena pembaca (1) merasa mampu mengalami pengalaman orang lain; (2) merasa pengalamannya bertambah hingga dapat menghadapi kehidupan dengan baik-baik; (3) merasa kagum akan kemampuan sastrawan dalam memberikan, memadukan dan memperrjelas makna terhadap pengalaman yang diolahnya; dan (4) mampu mengemukakan nilai-nilai 0% found this document useful 0 votes398 views3 pagesDescriptionTugas Membuat Cerpen Berdasarkan Pengalaman Orang LainCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes398 views3 pagesTugas Membuat Cerpen Berdasarkan Pengalaman Orang LainDescriptionTugas Membuat Cerpen Berdasarkan Pengalaman Orang LainFull descriptionJump to Page You are on page 1of 3Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
16Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen 16.1 Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar) 16.2 Menulis karangan berdasarkan pengalaman orang lain dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar) Kelas XI, Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Mendengarkan 1.
KEGIATAN 1 Menentukan Topik tentang Kehidupan dalam Cerita Pendek Topik cerpen dapat diambil dari kehidupan diri sendiri ataupun pengalaman orang lain. Tugas seorang penulis cerpen adalah memperlakukan pengalaman itu sesuai dengan emosi dan nuraninya sendiri. Unsur emosi memang penting dalam menulis cerpen. Kata-kata yang tidak mampu membangkitkan suasana ”emosi”, sering membuat karangan itu terasa hambar dan tidak menarik. Namun demikian, kata-kata tersebut tidak harus dibuat-buat. Kata-kata atau ungkapan yang kita pilih adalah kata-kata yang mempribadi. Kata-kata itu dibiarkan mengalir apa adanya. Dengan cara demikian, akan terciptalah sebuah karya yang segar, menarik, dan alamiah. Memilih kata-kata memerlukan kemampuan yang apik dan kreatif. Pemilihan kata-kata yang biasa-biasa saja, tanpa ada sentuhan emosi, tidak akan begitu menarik bagi pembaca. Jika penulis melukiskan keadaan kota Jakarta, misalnya, tentang gedung-gedung yang tinggi, kesemerawutan lalu lintas, dan keramaian kotanya, berarti dalam karangan itu tidak ada yang baru. Akan tetapi, ketika seorang penulis melukiskan keadaan kota Jakarta dengan mengaitkannya dengan suasana hati tokoh ceritanya, maka penggambaran itu menjadi begitu menarik. Perhatikan contoh berikut ”Lampu-lampu yang berkilau terasa menusuk-nusuk matanya, sedangkan kebisingan kota menyayat-nyayat hatinya. Samar-samar dia sadari bahwa dia telah kehilangan adiknya Paijo tercinta. Pak Pong yang malang menatap kota dengan dendam di dalam hati. Jakarta, kesibukannya, Bina Graha, gedung-gedung itu….” Sumber “Jakarta”, Totilawati Tj. Perhatikan pula cuplikan berikut! Lelaki berkacamata itu membuka kancing baju kemejanya bagian atas. Ia kelihatan gelisah, berkeringat, meski ia sedang berada di dalam ruangan yang berpendingin. Akan tetapi, ketika seorang perempuan cantik muncul dari balik koridor menuju tempat lelaki berkacamata itu menunggu, wajahnya berubah menjadi berseri-seri. Seakan lelaki itu begitu pandai menyimpan kegelisahannya. “Sudah lama?” tanya perempuan cantik itu sambil melempar senyum. “Baru setengah jam,” jawabnya setengah bergurau. Gerak-gerik tokoh, identitasnya berkacamata, serta situasi kejiwaannya jelas tergambar dalam cuplikan di atas. Karakter tokoh benar-benar hidup sesuai dengan kondisi dan keadaan cerita yang dialaminya. Penulis mewakilkan situasi kejiwaan tokoh yang gelisah melalui kata-kata membuka kancing baju kemejanya, berkeringat, berubah menjadi berseri-seri. Tugas 1 Buatlah sebuah cerita pendek berdasarkan pengalaman hidup yang kamu alami sendiri ataupun pengalaman orang lain. Tentukanlah topiknya yang menarik dan dianggap khas atau langka. Catatlah kata-kata kunci yang berkaitan dengan topik, lalu susunlah menjadi kerangka cerpen secara krologis. Kembangkanlah kerangka itu menjadi cerpen yang utuh dengan menggunakan kekuataan emosi. Lakukanlah silang baca dengan teman sebangku untuk saling memberikan koreksi berkaitan dengan pilihan kata, ejaan, dan tanda bacanya. Contoh Jawaban Setiap jawaban ini tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawaban berbeda selama substansinya benar. 1. Pada jawaban ini, peserta didik membuat cerita pendek berdasarkan pengalaman pribadi. Misalnya pengalaman mendapatkan penghargaan, membantu orang lain, belajar bersama teman-teman, berwisata, dan sebagainya. 2. Menentukan topik atau tema yang menarik. 3. Menentukan kata-kata kunci yang akan menjadi kerangka dalam cerpen yang dibuat. 4. Mengembangkan kerangka cerpen yang bermula dari kata-kata kunci menjadi cerpen utuh. Untuk mengembangkan tulisan tersebut, gunakanlah perasaan dan pikiran secara fokus. 5. Melakukan silang baca dengan temanmu. Kemudian beri komentar atau koreksi berdasarkan pilihan kata, ejaan, dan tanda baca. PROSES PEMBELAJARAN KEGIATAN 2 Menyunting Teks Cerita Pendek dengan Memperhatikan Unsur-Unsur Menulis karangan, baik itu berupa cerita ataupun jenis karangan yang lain jarang yang bisa sekali jadi. Akan ada saja kesalahan atau kekeliruan yang harus diperbaiki. Mungkin hal itu berkaitan dengan isi tulisan, sistematikanya, keefektifan kalimat, kebakuan kata, ataupun ejaantanda bacanya. Oleh karena itu, peninjauan ulang atau langkah penyuntingan atas karangan yang telah kita buat, merupakan sesuatu yang penting dilakukan. Berikut beberapa persoalan yang perlu diperhatikan berkenaan dengan penyempurnaan karangan. 1. Apakah ide yang dikemukakan dalam karangan itu sudah tepat atau tidak, dan sudah padu atau belum? 2. Apakah sistematika penulisannya sudah benar atau perlu perbaikan? Uraian yang bolak-balik dan banyaknya pengulangan tentu akan menjadikan karangan itu tidak menarik. 3. Apakah karangan itu bertele-tele atau terlalu sederhana? Karangan yang bertele-tele, haruslah disederhanakan. Namun, sebaliknya apabila karangan itu terlalu sederhana, perlulah dikembangkan lagi. 4. Apakah penggunaan bahasanya cukup baik atau tidak? Perhatikan keefektifan kalimat dan kejelasan makna kata-katanya. Buku ejaan, tata bahasa, dan kamus, perlu dijadikan pendamping. Buku- buku tersebut dapat dijadikan rujukan, terutama ketika ingin memastikan kebenaran atau ketepatan penggunaan bahasa. Tugas 1. Marilah berlatih menyunting penggalan cerita berikut Perhatikanlah isi, struktur, dan aspek kebahasaan dari cuplikan cerita berikut Dengan berdiskusi, perbaikilah beberapa kesalahan yang ada di dalamnya berdasarkan petunjuk-petunjuk berikut. Ada kata yang harus dimiringkan penulisannya karena kata itu masih berupa kata asing. Tunjukkanlah kata itu dan perbaikilah. Ada kalimat yang salah di dalam penggunaan tanda baca akhirnya. Tunjukkan kalimat yang dimaksud dan perbaikilah. Ada kalimat yang tidak efektif karena tidak mengandung subjek. Tunjukkan kalimat yang dimaksud dan perbaikilah. Ada tanda koma yang harus dibubuhkan setelah kata seru. Tunjukkanlah kata seru yang dimaksud dan perbaikilah. Ada penulisan nama orang yang salah ejaannya. Tunjukkanlah nama itu dan perbaikilah. Bacakanlah hasil-hasil perbaikan kelompokmu terhadap cuplikan novel tersebut untuk mendapatkan tanggapan dari kelompok lain. “Lelaki tua itu selalu suka mengenakan lencana merah putih yang disematkan di bajunya. Di mana saja berada, lencana merah putih selalu menghiasi penampilannya. Ia memang seorang pejuang yang pernah berperang bersama para pahlawan di masa penjajahan sebelum bangsa dan negara ini merdeka. Kini semua teman seperjuangannya telah tiada. Sering ia bersyukur karena mendapat karunia umur panjang. Ia bisa menyaksikan rakyat hidup dalam kedamaian. Tak lagi dijajah oleh bangsa lain. Tidak lagi berperang gerilya keluar masuk hutan. Tapi ia juga sering meratap-ratap setiap kali membaca koran yang memberitakan keadaan negara ini semakin miskin akibat korupsi yang telah dianggap wajar bagi semua pengelola negara. Banyak kekayaan negara juga dikuras habis-habisan oleh perusahaan- perusahaan asing yang berkolaborasi dengan elite politik. Kini, semua elite politik hidup dalam kemewahan, persis seperti para pengkhianat bangsa sebelum negara ini merdeka. Dulu, pada masa penjajahan, para pengkhianat bangsa menjadi mata-mata Kompeni. Mereka tega mengorbankan anak bangsa sendiri demi keuntungan pribadi. Mereka mendapat berbagai fasilitas mewah. Seperti rumah, mobil dan juga perempuan-perempuan cantik. Ia tiba-tiba teringat pengalamannya membantai sejumlah pengkhianat bangsa di masa penjajahan. Saat itu ia ditugaskan oleh Jenderal Sudirman untuk membersihkan negara ini dari pengkhianat bangsa yang telah tega mengorbankan siapa saja demi keuntungan pribadi. ”Para pengkhianat bangsa adalah musuh yang lebih berbahaya dibanding Kompeni. Mereka tak pantas hidup di negara sendiri. Kita harus menumpasnya sampai habis. Mereka tak mungkin bisa diajak berjuang karena sudah nyata-nyata berkhianat,” Jenderal Sudirman berbisik di telinganya ketika ia ikut bergerilya di tengah hutan. Ia kemudian bergerilya ke kota-kota menumpas kaum pengkhianat bangsa. Ia berjuang sendirian menumpas kaum pengkhianat menyamar sebagai penjual tape singkong dan air perasan tape singkong yang bisa diminum sebagai pengganti arak atau tuak,ia mendatangi rumah-rumah kaum pengkhianat bangsa. Banyak pengkhianat bangsa yang gemar membeli air perasan tape singkong. Dasar kaum pengkhianat, senangnya hanya mengumbar nafsu saja. Ia begitu dendam kepada kaum penkhianat bangsa. Mereka harus ditumpas habis dengan cara apa saja. Dan ia memilih cara paling mudah tapi sangat ampuh untuk menumpas kaum pengkhianat bangsa. Air perasan tape singkong sengaja dibubuhi racun yang diperoleh dari seorang sahabatnya berkebangsaan Tionghoa yang sangat mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Entah terbuat dari bahan apa, racun itu sangat berbahaya. Jika dicampur dengan air perasan tape singkong, lalu diminum, maka dalam waktu dua jam setelah meminumnya, maka si peminum akan tertidur untuk selamanya. Tak ada yang tahu, betapa kaum pengkhianat bangsa tewas satu persatu setelah menenggak air perasan tape singkong yang telah dicampur dengan racun. Dokter-dokter yang menolong mereka menduga mereka mati akibat serangan jantung. Dukun-dukun yang mencoba menolong mereka menduga mereka mati akibat terkena santet. Pemuka-pemuka agama yang mencoba menolong mereka menduga mereka mati akibat kutukan Tuhan karena mereka telah banyak berbuat dosa. Cerpen “Pejuang” oleh Maria Maghdalena Bhoernomo dengan beberapa perubahan Marilah berlatih menulis cerita pendek dengan mengembangkan tema yang menurutmu menarik dan bermanfaat bagi pembaca Pilihlah tema yang berhubungan dengan kehidupanmu sehari-hari. Lakukan silang baca untuk saling mengoreksi pengembangan cerita yang telah kamu buat pada bab sebelumnya. Mintalah temanmu untuk memperbaiki karanganmu itu, berdasarkan unsur- unsur pembangun. Gunakanlah model rubrik berikut untuk kegiatan tersebut. Kamu dapat mengerjakannya pada buku kerjamu.
\n \ncerpen berdasarkan pengalaman orang lain

Pelakusampingan : "Aku" menceritakan tentang orang lain. B. Sudut pandang orang ketiga. Serba tahu : "dia" menjadi tokoh utama. Pengamat : "dia" menceritakan orang lain. 2. Unsur Ekstrinsik Cerpen. Bagian unsur ekstrinsik cerpen berkaitan dengan hal hal yang berada di luar isi dari cerpen.

Unsur intrinsik cerpen adalah unsur yang membangun cerpen dari dalam cerpen itu sendiri. Karya sastra adalah suatu karang yang dibuat oleh seseorang secara khusus dengan menggunakan bahasa yang indah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat suatu karya sastra, karya sastra memiliki dua untur diantaranya yaitu intrinsic dan unsuk ekstrisik. Macam Jenis Unsur Intrinsik Pengeritan unsur intrinsic ialah unsur yang terkandung didlam suatu karya sastra, yang terdiri dari ; Tema Serta Amanat Karya Santra Kita harus menentukan tema dalam membuat suatu karya sastra. Hal ini untuk membantu penulis agar tidak keluar dari jalur dan juga pembahasan tidak terlalu luar,tema terdiri dari mayor dan minor, tema mayor adalah tema utama yang sangat ditekankan dalam membauat sebuah karya sastra, sedangkan tema minor adalah tema latar yang dapat melengkapi tema mayor. Amanat dalam suatu karya sastra ialah pesan positif yang terkandung dalam karya sastra yang diciptakan. Amanat dapat disebut dengan makna, karya sastra pasti memiliki mmakna yang terkandung. Makna murni dari penulis serta makna muatan merupakan makna yang ada di dalam suatu karya sastra. Tokoh Serta Penokohan Karta Sastra Tokoh dalam karya sastra merupakan subjek yan gdibuat dalam karya sastra, penulis biasanya akan meniptakan satu tokoh utama dan juga beberapa tokoh pembanu, tokoh dalam karya sastra dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu tokoh datar dan juga tokoh bulat. Penokoh sendiri ialah suatu teknik yang dubuat penulis guna menampilkan tokoh melalui watak yang dibuat. Ada beberapa cara Misalkan cara analitik yang adalah penokohan langsung dari pengerang, cara dramatic merupakan penokohan yang dubuat dari penilain tokoh tentang karya sastra juga dialog yang merupakan percakapan yang dubuat antra monolog dan tokoh yang percakapan dubuat seseorang didalam batin. Alur dan Pengaluran Sastra Alur dalam suatu karya sastra dapat juga disebut dengan plot yang merupakan serangkaian kejadian yang meiliki gungan sebab akibar sehingga menjadu peistiwa yang utuh. Alur yang terdiri dari alur awal alur tikaian, alurgawatan, alur puncak, alur leraian. Dan alur akhir yaitu puncak cerita. Latar Serta Pelataran Karya Sastra Latar dalah karya sastra disebut dengan seting cerita, artinya yaitu tempat dan setting waktu. Dalam latar ada latar material yang merupakan lukisan yang memiliki latar natural. Juga latar social yang merupakan lukisan tentang tingka laku manusia. Pusat Pengisahan Karya Sastra Pusat mengisahan karya sastra adalah kisah yang diceritakan oleh pencerita, pusat pengisahan ini tergantung bagaimana penyajian ceritanya. Akan tetapi baisanya pusat pengisahan karya sastra mepunyai dua pusat pengisahan, diantaranya yaitu penceritaan sebagai pelaku utama atau ppenceritaan sebagai orang ketiga atau pengamat cerita. Unsur Ekstrinsik Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berasal daru luat, adalah sebuah unsur yang membangun sebuah karya sastra dari luar. Unsur-unrus Ekstrinsik Latar belakang penciptaan, merupakan sebuah laar belakang yang berkaitan dengan tujuan dari suatu karya sastra dibuat Latar belakang masyarakat, merupakan yang berkaitan dengan masyarakat sekitar dan juga sangat berpengaruh terhadap sebuah karya. Latar belakang pengarang, merpakan kondisi social penulis atau pembuat karya. Unsur psikologis, merpakan hal yang berkaitan dengan psikologis pembuat kaya. Dan yang terakhir ialah pandangan hidup. Pengalaman pribadi adalah pengalaman yang pernah dialami seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman pribadi dapat kita jadikan bahan untuk menulis cerpen. Cerpen merupakan genre sastra yang jauh lebih muda usianya dibandingkan dengan puisi dan novel. Tonggak penting sejarah penulisan cerpen di Indonesia dimulai Muhamad Kasim dan Suman Hasibuan pada awal 1910-an. Sebelum menulis cerpen, sebaiknya kita memahami dahulu cerpen dan seluk beluknya, untuk itu, cermatilah pemaparan tentang cerpen berikut dengan baik. Cerpen merupakan cerita yang pendek, hanya mengisahkan satu peristiwa konflik tunggal, tetapi menyelesaikan semua tema dan persoalan secara tuntas dan utuh. Awal cerita opening ditulis secara menarik dan mudah diingat para pembaca. Kemudian, pada bagian akhir cerita ending ditutupi dengan suatu kejutan suprise. Menulis cerpen berdasarkan pengalaman orang lain tidak jauh berbeda dengan menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi. Hal pertama yang harus anda lakukan adalah mendata pengalaman-pengalaman orang lain yang sekiranya menarik untuk dibuat cerpen. Pilihlah satu saja dari berbagai pengalaman tersebut yang paling mudah Anda pahami tanpa meninggalkan esensi kemenarikannya. Hal ini penting karena dengan pemahaman itu Anda akan lebih mudah mengembangkannya berbagai ide untuk menyusun sebuah cerpen yang menarik. Selanjutnya,buatlah kerangka cerita agar penulisan cerpen Anda nantinya tersusun rapi dan berpola. Buatlah cerpen dengan mengembangkan daya imajinasi Anda. demikianlah artikel dari dunia mengenai Pengertian Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Macam, Jenis, Menusil Cerepen, Berdasarkan Pengalaman Orang Lain, semoga artikel ini bermanfaat.
Inilahsosok dougy mandagi, musisi pertama indonesia yang tampil di coachella. Sebab, nyaris semua pengarang pernah menulis cerpen berdasarkan kisah nyata, baik itu pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain atau kejadian tertentu yang dilihat oleh si pengarang. 8 cerita horor paling berdasarkan kisah nyata, seram bikin bulu kuduk berdiri!
Menurut Sumardjo 200474, menulis cerpen pada dasarnya menyampaikan sebuah pengalaman kepada pembacanya. Menulis cerpen bukan sekedar “memberitahukan” sebuah cerita. Banyak orang memiliki pengalaman hidup yang merupakan cerita yang menarik karena unik dan spesifik, serta bermakna. Namun, belum tentu orang tersebut dapat bercerita dengan baik. Hal ini disebabkan keterampilan untuk “menghidupkan” bahan cerita tidak dikuasai. Sebuah pengalaman yang diangkat dalam sebuah cerita yang diangkat tidak harus peristiwa yang dialami sendiri, pengalaman orang lain pun juga bisa dijadikan bahan untuk cerita yang akan ditulis. 5. Rencanakan kegiatan untuk menonton bersama pembacaan penggalan novel di sebuah acara langsung maupun siaran ulang dalam CD! Mintalah bantuan gurumu untuk memfasilitasi terealisasinya kegiatan tersebut. Selanjutnya berikan penilaian atas pembacaan novel yang kamu lihat dan laporkan dalam bentuk laporan tertulis! 200081. Struktur bentuk cerita itulah yang pada akhirnya membentuk sebuah tatanan yang disebut alur atau plot Sumardjo, 200458. Pada bagian permulaan dituturkan tentang apa, siapa, di mana, kapan, dan mulai dimunculkan konflik. Konflik berkaitan dengan unsur yang menceritakan timbulnya persoalan dalam cerita. Selanjutnya, pada bagian kedua atau bagian tengah cerita berisi perkembangan dari konflik yang telah dimunculkan. Bagian inilah yang menjadi sarana pengarang untuk menggiring semua bahan cerita menuju suatu klimaks cerita. Pada bagian akhir, yakni bagian penutup cerita yang berisi pemecahan konflik penyelesaian. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk berlatih menulis cerita, misalnya deskripsikan salah satu temanmu yang terdekat baik dari segi fisik, watak, sikap atau saat dia memberikan pendapatnya tentang kejadian yang dilihatnya atau dialaminya. Misalnya, sorot matanya yang teduh membuat semua yang memandang merasa ingin berdekatan dengan Nina. Tak heran kalau banyak sekali kumbang-kumbang yang merasa hatinya tercuri oleh teduhnya sorotan mata sang bunga. Atau bisa juga mendeskripsikan kotornya tempat yang sering kamu lihat saat berjalan menuju sekolah. Misalnya, … Kali Ciliwung yang keruh meluap menghanyutkan segala macam sampah. Air bergulung-gulung menyeret pucuk dahan yang merunduk mencecah air. Semak-semak di kedua tepinya tertutup air. Potongan kayu yang terseret mengetuk dinding gubug dan membangunkan kere-kere yang tidur di dalamnya. Air deras itu merenggut dinding gubug mereka. Dan berita yang menjalar dari jembatan mengusik nafsu mereka …. Sumber dikutip dari Sampah Bulan Desember, karya Hamsad Rangkuti Lakukan sesering mungkin latihan menggambarkan berbagai hal secara tertulis, dengan cara tersebut kamu semakin akrab dengan kata-kata, keadaan, peristiwa, dan suasana hati saat-saat tertentu, seperti saat bangun di pagi hari. Ada banyak cara seorang penulis cerpen memulai proses penceritannya, namun terdapat beberapa hal yang perlu di perhatikan agar penulisan cerpen tetap fokus sesuai rencana. a. Tentukan tema yang diangkat dalam cerpen. b. Tentukan pula tokoh yang dimunculkan, setting yang diuraikan dan pengaluran yang digunakan. c. Buat kerangka cerpen agar cerita tidak bertele-tele dan tetap berfokus sesuai dengan rencana. d. Uraikan kerangka cerpen tersebut menjadi draf cerpen, selanjutnya tentukan judul yang sesuai. 1. Berlatihlah menggambarkan satu kondisi yang ada di dalam kelasmu! Misalnya, perhatikan gurumu yang sibuk memeriksa tugas anak didiknya, atau temanmu yang berusaha meyakinkan lawan bicaranya bahwa apa yang ia ceritakan itu benar adanya, atau kamu bisa menggambarkan kondisi bangku-bangku yang digunakan di kelasmu, dan banyak lagi objek yang lainnya. Bacakan hasil penggambaran objek di kelasmu tersebut di depan kelas! Berikan tanggapan dan komentar atas penggambaran yang dibacakan temanmu! 2. Coba ingat kembali kejadian yang pernah dikisahkan temanmu! Tentukan cerita yang menurutmu paling menarik, selanjutnya tentukan tema, peristiwa, pelaku, dan latar yang akan dimunculkan dalam cerita yang akan kamu tulis! 3. Setelah menentukan beberapa poin utama dalam penulisan cerpen, selanjutnya tuangkan ke dalam beberapa kerangka cerpen yang akan kamu tulis! Selanjutnya kembangkan kerangka cerpen tersebut menjadi sebuah cerpen yang menarik! 4. Tukarkan hasil penceritaan tertulismu dengan milik temanmu! Selanjutnya lakukan identifikasi terhadap unsur intrinsik dan ekstrinsik pada cerpen milik temanmu tersebut! Berikan penilaian atas penulisan cerpen yang dilakukan oleh temanmu tersebut! 5. Pilih satu dari sekian pengalaman temanmu yang pernah diceritakan oleh temanmu! Selanjutnya sampaikan kembali dalam bentuk cerita pendek! Materi pelajaran memberikan tanggapan pada puisi lama telah kamu pelajari pada pelajaran sebelumnya. Pada pelajaran kali ini kamu akan belajar memberikan komentar pada pembacaan puisi baru. Pada pelajaran sebelumnya, telah dijelaskan bahwa aturan, baik dalam segi isi maupun dari sistematika puisi baru tidak terlalu banyak. Hal ini berbeda dengan puisi lama yang mengikat puisi dengan berbagai aturan. Longgarnya aturan dalam puisi baru bukan tanpa alasan. Hal ini sangat dipengaruhi tidak saja berbagai aliran yang dipelajari sang penyair, tapi juga faktor budaya dan penyair lain di berbagai belahan dunia. Namun yang terpenting, karakteristik utama sebuah puisi tetap dipertahankan. Salah satunya adalah tetap ditulis dalam bentuk larik- larik dalam setiap bait. Sama halnya dengan pembaca puisi, pemberi komentar pada pembacaan puisi setidaknya juga mengetahui dan memahami unsur- unsur yang ada dan poin-poin yang perlu diperhatikan dalam puisi. Sebuah puisi merupakan karangan atau karya sastra yang mengutamakan keindahan bahasa dan kepadatan makna. Puisi terdiri dari struktur fisik dan struktur batin. Berikut ini adalah aspek-aspek dalam struktur fisik puisi. a. Pilihan kata Diksi atau pilihan kata dalam puisi berbeda dengan karangan ilmiah. Kata-kata yang bermakna konotatif lebih tepat untuk digunakan dalam puisi. Kata-kata yang bersifat polisemi bermakna lebih dari satu, kata-kata umum abstrak, dan kata- kata afektif berkenaan dengan rasa juga lebih banyak digunakan dalam puisi. Pilihan kata yang tepat akan menciptakan kekayaan daya imajinasi pada suatu puisi.
Perhatikan aspek kedalaman dalam menulis, meliputi: c erita yang hendak ditulis sebaiknya digali berdasarkan pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain kemudian dramatisir. Dengan begitu akan memudahkan penulis dalam menulis cerita karena sudah memahami peristiwa yang hendak ditulisnya, perhatikan latar, tokoh, dan peristiwanya, alur
Tekslaporan hasil observasi dapat dijadikan sebagai sumber pengalaman orang lain jika melakukan hal serupa. 3 Tanaman jagung akan terus tumbuh menjadi tumbuhan dewasa yang siap berproduksi. Yakni yang dihitung berdasarkan rencana pemasaran yang dipilih dan lingkungan pemasaran yang. Play this game to review World Languages.
pengaruhmedia audio visual terhadap kemampuan menulis teks berita oleh siswa kelas viii smp pgri 9 percut sei tuan tahun pembelajaran 2012/2013 armah armah kode : jurnal bahasa vol 1, no 2 (2012): kode
\n\n \n \n\ncerpen berdasarkan pengalaman orang lain
uMLbZA0.
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/14
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/873
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/49
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/341
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/650
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/923
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/248
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/219
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/465
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/943
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/383
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/84
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/386
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/725
  • 9vz3jlrx9k.pages.dev/23
  • cerpen berdasarkan pengalaman orang lain